Populisme Islam Dan perubahan Tradisi Keberagamaan

Populisme Islam dan Perubahan Tradisi Keberagamaan

Sebuah seminar online atau webinar tingkat nasional perdana digelar di Fakultas tarbiyah IAINU Kebumen, Jumat sore (22/5).

Acara diselenggarakan melalui aplikasiZoom dan juga live streaming melalui akun facebookFakultas Tarbiyah IAINU Kebumen. 400 orang lebih mengikuti acara ini, baik dari kalangan umum, dosen, dan mahasiswa, baik di wilayah Pulau Jawa maupun luar Jawa.Tema yang diusung sebuah tema kekinian yang relative berat, “Pandemi Covid19, Populisme Islam, dan Perubahan Tradisi Keberagamaan”. Tiga narasumberhadir, yakni Dr Sulis Rokhmawanto M.Si Direktur Pascasarjana IAINU Kebumen. Sulis cukup produktif menulis, yang di antaranya terkait dengan tradisi budaya dan agama di pesisir Jawa Selatan. Sulis mengusung topik “Tradisi Keberagamaan Masyarakat di Era Pandemi Covid19”.Yang kedua Dr. Syahbudi M.Ag dosen IAIN Pontianak Kalimantan dan Founder Natoras Institute. Dalam kesempatan ini Syahbudimenyuguhkan topik tentang “Populisme Islam di Era Covid19”.
Sedangkan yang ketiga Dr Tedi Kholiludin M.Si dosen Unwahas Semarang, dan Peneliti Senior Lembaga Studi Sosial dan Agama (ELSA) Semarang. Tedi seorang doktor Sosiologi Agama lulusan UKSW Salatiga. Tedisangat produktif menulis, di antaranya buku KuasaNegara atas Agama, Pecinan di Pecinan, Lebaran di Jawa. Kali ini Tedi mengusung topik tentang “Post Truth dan Pandemi Covid19”.

Acara Seminar Nasional dibuka Dekan Fakultas Tarbiyah Benny Kurniawan M.Pd.I, dengan moderator Agus Salim Chamidi M.Pd.I dosen IAINU Kebumen yang dibantu tim kerja. Dalam sambutannya Benny Kurniawan mengungkapkankegiatan ini terkait dengan pemberlakuan social distancing secara nasional, termasuk anjuran beribadah di rumah saja, dan respons masyarakat yang patuh dan tidak patuh. Terjadi fenomena perubahan social budaya di kalangan masyarakat Muslim di Indonesia seiring masa wabah covid19.

“Ini merupakan wujud tanggungjawab dan pengabdian akademik kami. Setidaknya IAINU Kebumen hadir memberikan gambaran petarealitas sosial saat ini di tengah masyarakat kita. Semoga dapat bermanfaat untuk banyak pihak”, ungkap Benny.

Seminar yang berlangsung sekitar dua jam ini terasa pendek sekali. Memang tema dan topiknya sangat menarik dan hangat, dengan penyaji yang piawai. Kegiatan ini memberikan e-sertifikat bagi para peserta.